Kamis, 29 September 2016

Debt Collector beraksi,korban di campakan di jalan tol!!!

CIKAMPEK, RAKA - Aksi penyitaan kendaraan di tengah jalan kembali dilakukan debt collector. Parahnya, kali ini mereka juga membawa pengendaranya, lalu diturunkan di jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Berdasarkan penuturan pengacara korban, Jaya Taryana, tiga orang debt collector tiba-tiba menyita mobil yang dikendarai Rika, saat kliennya dalam perjalanan menuju Karawang. "Kejadiannya di Klari, Senin jam 5 sore. Mereka ngaku dari BFI Finance," ujar Jaya kepada Radar Karawang di Cikampek, Selasa (27/9).
Setelah mengambil kunci mobil, kata Jaya, kemudian Rika bersama saksi dibawa ke Karawang. Dalam perjalanan justru diturunkan di tengah jalan Tol Jakarta-Cikampek. "Ngomongnya akan dibawa ke BFI Finance Karawang. Tapi saat melintasi Karawang mobilnya terus melaju sampai ke jalan tol," bebernya.
Ia melanjutkan, karena ketakutan, Rika yang merupakan warga Dusun III Cipeundeuy Rt02/1, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, itu langsung menghubungi orangtuanya, minta dijemput. "Ya Rika otomatis nangis. Karena diturunkan di jalan tol. Lalu dijemput oleh keluarganya," ujar lelaki yang juga merupakan pengacara Karang Taruna Karawang itu.
Atas kejadian tersebut, pihaknya selaku kuasa hukum Rika, melaporkan kejadian itu ke Polres Karawang, dengan nomor LP/2162/IX/2016/JBR/ RES.KRW tertanggal 26 September 2016. Pihaknya meminta agar kepolisian segera menindaklanjuti LP yang dibuat. "Kami harap pihak kepolisian bisa segera menindaklanjuti laporan kami. Sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.
Lain dari itu, mobil yang dikendarai Rika merupakan mobil gadai dari salah satu kepala desa yang ada di Purwakarta, dengan no polisi B 1815 OW, merek Toyota Avanza tahun 2000 warna hitam metalik, atas nama PT Trikarya Sejati Galena Perkasa. "Kami akan menjalankan tugas sebagai mana mestinya, sebagai kuasa hukum," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, BFI Finance belum berhasil dihubungi. 

Copas dari Radar-Karawang.com

Penembak jitu Jatisari sumbang Emas di Pon Jabar!!

JATISARI, RAKA - Masih ingat dengan Bayu Setyo Ariwibowo (20)? Warga Dusun Kertamulya RT 04/02, Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari, ini menjadi atlet menembak Jawa Barat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX. Kerja kerasnya ternyata membuahkan hasil. Dia bersama satu regunya berhasil menyumbangkan medali emas.
Kepala Desa Balonggandu Suhana mengatakan, prestasi yang diraih Bayu patut diacungi jempol. Pasalnya, bukan hal yang mudah bisa berlaga di tingkat nasional dan menjadi yang terbaik. "Kami dapat info. Bayu menyumbangkan emas. Dia mewakili Jabar pada cabang olah raga menembak beregu putra," ujarnya.
Sedangkan untuk nomor perorangan, kata Suhana, Bayu menjadi yang terbaik kelima. Pasalnya, ada perubahan mendadak nomor pertandingan yang diikuti Bayu. "Karena seniornya ada halangan. Jadi Bayu bertanding di nomor perorangan senior. Padahal sebelumnya dipersiapkan di nomor junior," terangnya.
Sebelum berlaga di PON, anak pertama dari tiga bersaudara itu sempat mengenyam latihan menembak di Korea Selatan selama beberapa bulan. "Sekitar tiga minggu Bayu ikut sesi latihan," ujar orangtua Bayu, Heri Noviyanto. 

Copas dari Radar-Karawang.com

Warga Klari sampai Purwasari minim kesadaran kebersihan lingkungan

PERSOALAN sampah mulai dari wilayah Kecamatan Klari hingga Purwasari masih terbilang tinggi. Buktinya, disepanjang jalan Klari, hingga purwasari, tidak sedikit Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar, bertebaran disepanjang jalan tersebut.

Padahal, perlintasan dua wilayah itu, merupakan perlintasan yang begitu urgen, karena keluar masuknya wilayah lain ke Daerah Kabupaten Karawang. Sementara kesadaran masyarakat masih belum dapat ditingkatkan dari kedua Kecamatan yang ada diwilayah  tersebut. Hal ini dituturkan, Andri Aktifis Mahasiswa STEI Bina Cipta Madani Karawang yang bertempat tinggal di Kandiwa II Kosambi, saat berbincang dengan Radar Karawang dikediamanya. Pasalnya, kebersihan lingkungan diwilayah Kecamatan Klari,bahkan hingga Purwasari masih sangat jauh dari harapannya.
Hal ini terbukti dengan banyaknya tumpukan sampah disepanjang Jalan Raya Klari hingga Purwasari. Ironisnya, tumpukan sampah tersebut masih terus dibiarkan dengan waktu yang cukup lama. "Padahal, ini kalau dibiarkan akan memicu terjadinya banjir, pantas saja, di sepanjang Jalan Raya Purwasari hingga Klari pasti banjir saat musim hujan, ya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih minim akan kepeduliannya," tuturnya.
Semestinya, dia melanjutkan, harusnya pihak Pemerintah Setempat segera berlakukan ketegasan terhadap warga yang sering melakukan pembuanmgan sampah sembaranagan hingga menjadikan penumpukan disepanjang jalan kedua wilayah tersebut. "Sampah ada di beberapa titik disepanjang jalan raya Kalari hingga Purwasari, belum ke dalam wilayahnya, kondisi yang sangat memperihatinkan, warga masih belum sadar akan pentingnya kebersihan," paparnya.
Maka dari itu, dia berharap, agar persoalan sampah dapat disegerakan dalam bentuk solusinya, yang diharapkan dapat dilakukan desakannya dalam pembuatan Regulasi pelarangan membuang sampah sembarangan oleh warga dilinhkunganya. Hal ini yang nantinya akan dapat meminimalisir tps liar di dua wilayah ini. "Kalau tidak segera ada regulasi yang menaunginya, maka ini akan jadi opsi dalam mengurangi jumlah TPS liar  yang ada diwilayah ini," pungkasnya. 

Copas dari Radar-karawang.com

Wancimekar di teror jelema Gelo!!

KOTABARU, RAKA - Warga Wancimekar diteror orang gila. Selain terancam disakiti, orang gila yang diketahui warga Kalioyod itu kerap menganggu perempuan. Parahnya, sudah tiga tahun dibiarkan begitu saja, karena tidak diobati keluarganya ke rumah sakit.
Hal itu terungkap dalam rapat minggon di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Rabu (28/9) kemarin. Seorang peserta rapat, Lilis mengatakan, orang yang diketahui gila itu bernama Samsudin (42). Ia mengaku prihatin, karena selama ini Samsudin tidak pernak diobati karena keterbatasan ekonomi. "Baru hari ini diurus (diobati ke rumah sakit menggunakan kartu Karawang sehat)," ungkapnya kepada Radar Karawang.
Ditemui di rumahnya, orangtua Samsudin, Suhaeti membenarkan anaknya sudah tiga tahun mengalami gangguan kejiwaan. Awalnya, anak kedua dari dua bersaudara itu belajar ilmu hitam. Namun, sejak gurunya meninggal dia menjadi stres. "Saya amat sangat berterima kasih kepada Lilis selaku tetangga, yang sudah mau membantu anak saya berobat," ujarnya.
Ditanya keseharian Samsudin, menurut Suhaeti kegilaannya hanya sewaktu-waktu. Jika dalam keadaan normal, ia bisa berkomunikasi dengan keluarga. Nafsu makannya juga besar. Dalam satu hari, bisa menghabiskan dua piring. "Ia juga suka merokok. Sehari habis dua bungkus," ujarnya.
Sementara menurut tokoh masyarakat Kalioyod, Aep mengatakan, di Kecamatan Kotabaru ada dua orang gila. Mereka akan dirujuk ke Rumah Sakit Karya Husada. "Besok (hari ini) mau dibawa ke rumah sakit," tuturnya.
Mendengar ada warganya yang mengalami gangguan jiwa, Kepala Desa Wancimekar Alih Miharja berpesan jika ada persoalan seperti saluran air, keamanan dan masalah kesehatan, segera melapor. "Bintara pembina desa (babinsa) dari kepolisian dan TNI AD, siap mengawal masyarakat," ujarnya.

Copas dari Radar-karawang.com
Ilustrasi dari Google

Yes!!! 3 pengedar sabu di Cikampek di ringkus!

CIKAMPEK, RAKA - Tiga pengedar narkoba diciduk Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karawang di berbagai lokasi dan waktu terpisah, Selasa (27/9) lalu. Dari tangan ketiga pelaku petugas mengamankan 7 gram sabu.
Ketiga pengedar narkoba tersebut masing-masing berinisial SG (32), DD (26), dan MD (27) warga Dusun Babakan Jati RT 03/03, Desa Cikampek Timur. Sementara RJ selaku pemasok barang haram tersebut hingga kini masih buron.
Kepala BNNK Karawang AKBP M Julian mengatakan, penangkapan terhadap ketiga tersangka dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat, yang menyebutkan para tersangka kerap bertransaksi narkoba di sekitar rumah tinggal mereka. Kemudian anggota diterjunkan untuk melakukan penyelidikan di wilayah tersebut. "Hasil dari penyelidikan tersebut, yang pertama kali kita amankan adalah DD, tidak berselang lama kita juga mengamankan MD. Dan yang terakhir kita langsung mengamankan SG yang saat itu sedang berada di belakang rumahnya," kata Julian, Rabu (28/9) kemarin.
Tersangka SG, mengakui jika sabu yang dijadikan sebagai barang bukti itu diperoleh dari RJ. Namun, hubungan bisnis haram SG dengan RJ baru berlangsung sekitar dua bulan. Tetapi, SG sendiri sudah lebih setahun menjadi pengedar narkoba melalui jaringan lain. "Terakhir, SG memesan sabu sebesar Rp 1 juta ke RJ," kata Julian
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga tersangka dijerat dengan pasal 114 jo 112 Undang Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Jika terbukti sebagai pengedar, ancaman hukumannya minimal 5 tahun," kata Julian.(ops)

Copas dari Radar-Karawang.com

Karawang,Kota Industri atau Kota anarki?

Lagi,perebutan lahan antara masyarakat dan perusahaan kembali terjadi di karawang.Kali ini terjadi di teluk jambe,tepatnya di kuta tandingan.Keberadaan sebuah perusahaan seharusnya bisa membangun ekonomi masyarakat sekitar.Namun inilah Indonesia khususnya Kota kita Karawang.Bukannya memajukan ekonomi masyarakat,perusahaan-perusahaan di karawang malah lebih banyak merusak lingkungan dan bermasalah dengan masyarakat setempat.Pun begitu dengan PT.PERTIWI LESTARI,mereka menutup jalan lalu lintas warga dengan memasang portal sehingga warga tidak bisa melakukan aktifitasnya,Bahkan portal tersebut sering di jaga petugas keamanan.Berita ini menyebar dari mulut ke mulut,hingga menyebar di media sosial Facebook.Salah satu Netizen bahkan menuduh para pejabat di karawang tidak peka terhadap warganya sendiri.Karawang kota industri,Karawang kota Anarki.

Senin, 26 September 2016

Begal Cikampek terus di buru polisi!

CIKAMPEK, RAKA - Komplotan pencuri sepeda motor yang beroperasi di Cikampek, Kotabaru, dan Purwasari terus diburu Tim Buser. Menurut Kapolsek Cikampek AKP Doni Satria Wicaksono, baru dua orang pelaku diciduk, sedangkan satu lagi masih buron.
"Mereka yang tertangkap masing masing berinisial ES (30) dan CS (21). Keduanya merupakan warga Kampung Sukasenang RT 02/01, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru," ujar Doni kepada Radar Karawang, Kamis (22/9).
Menurutnya, kedua pelaku diamankan oleh anggota Polsek Cikampek pada Kamis (22/9) sekitar pukul 02.00 WIB, di Kampung Karangsalam, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru. "Keduanya langsung digelandang ke Mapolsek Cikampek. Bersama beberapa barang bukti," ujarnya.
Barang bukti yang ikut diamankan adalah tiga mata kunci Y, dua obeng plat, satu lock, satu kunci T, satu unit Motor Yamaha Jupiter Z warna putih dengan nomor polisi T 6167 KL. "Pelaku telah melakukan pencurian di wilayah hukum Polsek Cikampek sebanyak 9 TKP, Polsek Kotabaru 15 TKP, Polsek Purwasari 1 TKP," ujarnya.
Pihak kepolisian sampai saat ini masih terus melakukan pengembangan. Sementara masih ada satu orang DPO berinisial WW yang beralamat di Kampung Cilempung, Cilamaya. "Kami terus melakukan pengembangan. Kami harap masyarakat ikut berperan aktif memberantas pelaku kejahatan," pungkasnya. 

Di copas dari Radar-Karawang.com

Pretasi Mengkilat Sman 1 Jatisari

JATISARI, RAKA - Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi para peserta didik SMAN 1 Jatisari, untuk mengharumkan namanya di berbagai kegiatan. Dalam Satu bulan ini, mereka mempersembahkan 6 piala kepada sekolah pimpinan Dra Hj Euis Arwati.
"Alhamdulillah, anak-anak mempersembahkan prestasi terbaik mereka untuk mengharumkan nama baik sekolah," ujar Hj Euis kepada Radar Karawang, Kamis (22/9).
Dia berharap para peserta didik bisa terus membawa nama baik sekolah, sehingga bisa menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain. Dia juga berharap, selain seabrek prestasi non akademik yang diraih, peserta didik juga dapat meraih prestasi di bidang akademik dengan baik. "Jadi meski aktif diluar (ekskul), jangan lupa belajar. Tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan baik. Agar prestasi akademiknya juga baik," ujarnya.
Dia juga merinci, 6 tropi yang dipersembahkan oleh anak didiknya adalah, Juara Harapan Bina 1 dan Piala Tetap untuk Juara Purwa 2 Lomba Paskibra tingkat SMA/SMK/MA sederajat Se-Jawa Barat, yang diselenggarakan oleh SMKN 2 Karawang. Juara 1 Ladies Cikampek Ultras School Futsal Cup 1 2016, Juara 1 Trofeo SMK Jayabeka 03 2016, Juara Harapan 1 Karawang Band Festival, The Best Vocalist Karawang Band Festival. "Semua pialanya diserahkan kepada saya saat upacara bendera Senin pagi, oleh siswa yang meraih prestasi tersebut," ujarnya.

Di copas dari Radar-karawang.com

Santri di Kota Baru ikut lomba keagamaan

KOTABARU, RAKA - Selama satu minggu para santri di Kecamatan Kotabaru dan sekitarnya, berlomba menjadi yang terbaik dalam perlombaan kegamaan yang digelar Ikatan Pengurus Masjid dan Mushola Kotabaru.
"Ini kegiatan rutin tahunan. Bertujuan agar putra-putri Kotabaru bisa lebih memahami pengetahuan agama," ujar panitia acara, Ustad Jujun Sirojudin kepada Radar Karawang di sela kegiatan, Minggu (25/9).
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi sarana dakwah. Semakin semaraknya kegiatan keagamaan, maka akan semakin menutup ruang gerak anak-anak melakukan hal negatif. "Mulai dari tingkah laku, cara bertutur kata. Semuanya diatur, jadi tidak akan mudah terkontaminasi oleh siapapun yang membawa pada keburukan," ujarnya.
Kegiatan yang digelar di Masjid Al-Huda, Desa Pangulah Utara, itu adalah lomba hafidz Quran, marawis, qasidah dan mewarnai. Para peserta terlihat begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. "Acaranya dilakukan satu minggu. Jadi memang benar-benar menyemarakan kegiatan keagamaan," ujarnya.
Sekretaris Karang Taruna Kotabaru H Dian Nugraha menyampaikan, sebagai generasi muda harus mendukung kegiatan sosial keagamaan sebaik mungkin. Karena pemuda memiliki semangat yang tinggi, dan bisa menggerakan sendi-sendi kehidupan sosial kemasyarakatan. "Pemuda memang harus menyukseskan kegiatan-kegiatan positif. Untuk membangun kehidupan bermasyarakat," pungkasnya.

Di copas dari radar-karawang.com

Pencuri 2 kali gagal bunuh diri,akhirnya tewas di hajar masa

PURWASARI, RAKA – Sudah jatuh, tertimpa tangga sampai remuk dan mati pula. Nasib sial itu dialami pencuri amatiran yang beroperasi di Kampung Sadang, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Minggu (25/9) kemarin.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, peristiwa bermula saat Agus Kiswanto yang diketahui warga Nganjuk, Jawa Timur, melihat kunci motor Honda CBR masih tergantung di stop kontak. Untuk memuluskan aksinya, Agus pura-pura minta minum ke pemilik motor, Novi, warga Kampung Sadang RT 06/03. Tanpa menaruh curiga, akhirnya sang tuan rumah mengambil segelas air. Entah salah perhitungan atau karena suasana di kampung itu sedang ramai, yang jelas sebelum pelaku berhasil membawa kabur motor, Novi sudah keburu membawakan segelas air. Disinilah keapesan itu berawal.
Melihat pelaku sudah menunggangi motor sambil berusaha menghidupkan mesin CBR, Novi langsung meneriakinya maling. Mendengar teriakan korban semakin kencang. Agus pun panik. Sejurus kemudian, warga yang mendengar teriakan langsung mendatangi lokasi kejadian. Sementara pelaku lari terbirit-birit ke belakang rumah korban, tidak jauh dari rel kereta api. "Melihat motor saya mau dibawa kabur, saya langsung teriak maling," ungkap Novi kepada Radar Karawang.
Sadar pelariannya tidak mungkin berhasil. Agus stres. Ia kemudian melihat kereta api sebagai jalan keluar agar bisa menyudahi 'penderitaannya'. Pelaku langsung berbaring di bantalan rel, berharap tubuh kerempengnya digilas kereta api. Namun, harapannya ternyata sia-sia. Laju kereta justru semakin melambat. Sang masinis lalu turun dan mendamprat serta mengusirnya.
Gagal percobaan bunuh diri di rel kereta api, pelaku akhirnya melanjutkan pelariannya. Di sisi lain, jumlah warga yang mengejarnya tambah banyak dan semakin dekat. "Pas tahu itu tersangka (yang dimarahi masinis) kami mengejarnya sambil teriak maling," ungkap warga lainnya yang juga bernama Agus (28).
Merasa semakin terdesak, saat melintasi jembatan akhirnya pelaku kembali mencoba bunuh diri meloncat ke irigasi Tamelang. Usaha yang keduanya ini juga kandas. Ia kemudian bersembunyi di tumpukan eceng gondok. Tapi, usahanya kembali sia-sia karena terlihat warga. "Beberapa menit kami mencari, akhirnya tersangka ketahuan sedang berada di irigasi," katanya.
Warga yang sudah menungguinya di bantaran irigasi, melempari tersangka dengan batu. Karena lemas harus terus berenang dan menghindari lemparan batu, akhirnya pencuri itu menyerah lalu merayap ke darat. "Karena emosi warga sudah tidak terbendung, akhirnya pelaku dihajar massa hingga tak sadarkan diri," ucapnya.
Kapolsek Purwasari Ipda Muchammad Sulton SH membenarkan peristiwa percobaan pencurian di Purwasari. "Modusnya minta minum. Tapi ketahuan lalu dikejar warga," tuturnya.
Ia melanjutkan, pelaku sempat dibawa warga ke RSUD, tapi meninggal dalam perjalanan. "Jasad tersangka kini berada di RSUD Karawang," tandasnya.

Di cipas dari Radar-karawang.

Tragis!!! Ingat hati-hati saat berkendara

Ini adalah salah satu foto korban kecelakaan di kecamatan Purwasari.Semoga di terima semua amal ibadahnya,di kuat kan keluarga yang di tinggalkannya.
Amiin

LAGI,Seorang siswa Mengalami kecelakaan tragis!

Kecelakaan kembali terjadi di wilayah Cikampek.Kali ini berlokasi di jalan Purwasari.Informasi ini pertama di unggah Netizen bernama Anny,dalam postingannya di salah satu grup anny mengatakan bahwa korban kecelakaan menggunakan sepeda motor dan seragam sekolah.Meskipun foto yang di unggah nampak samar namun terlihat bahwa korban masih tergeletak di jalan.Hingga berita ini di turunkan belum ada informasi mengenai identitas korban.

Minggu, 25 September 2016

Perwakilan Bank Dunia sambangi Purwakarta

PURWAKARTA, RAKA - World Bank Perwakilan Indonesia kagumi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Purwakarta.
“Bangunannya bagus-bagus,” kata Victor Bothini, Penasehat Senior World Bank Indonesia disela kunjungannya ke komplek Pendopo Purwakarta, Kamis (22/09).
Dan menjadi lebih bagus, tambah Victor, bangunan-bangunan tersebut tetap mempertahankan konsep tradisional. Sehingga unsur budaya menjadi kuat dan dominan.
“Kuat unsur budayanya,” tandas Victor yang sudah 35 tahun tinggal di Indonesia ini.
Victor datang ke Purwakarta dengan unsur Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi serta unsur BPMPD Jawa Barat. Rombongan diterima Kepala Bagian Pemdes Setda Purwakarta, Totong Hidayat. “Kita datang untuk spotcek kinerja Pendamping Desa,” tandas Uti, Satker BPMPD Jabar.
Mengomentari kekaguman tersebut, Totong tak aneh. Mengingat, ungkapan serupa banyak terlontar dari pengunjung yang datang ke Purwakarta. Pastinya, konsep penataan infrastruktur tersebut murni idenya dari Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. “Ya, semua yang mengonsep pak bupati,” tandas Totong.
Di copas dari Radar-Karawang.com

Manasik Haji,pemborosan anggaran


KOTABARU, RAKA - Kegiatan manasik haji Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) wilayah IV yang meliputi Kotabaru, Cikampek, Jatisari, Tirtamulya, Banyusari dan Purwasari menuai kritik. Kegiatan tersebut dinilai membuang-buang anggaran.
"Semua kegiatan atau program harus jelas bagaimana outputnya. Saya rasa ini tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan anak," tegas pemerhati pendidikan Yarhadi kepada Radar Karawang, Kamis (22/9).
Terlebih kegiatan tersebut menggunakan anggaran pemerintah. Padahal masih banyak yang lebih prioritas jika dibandingkan kegiatan manasik haji, yang hanya dikumpulkan dan keliling-keliling lapangan dengan miniatur Tanah Haram. Kalau untuk mengenal Tanah Haram, atau untuk mengenal bagaimana cara melakukan manasik haji, sebenarnya cukup dengan melakukan peragaan secara visual, atau gambar yang disampaikan oleh para guru TK dan PAUD.  "Pemerintah harus tahu mana yang menjadi skala prioritas. Masih banyak sekolah yang rusak. Masih banyak fasilitas umum yang belum teranggarkan," ujarnya.
Disamping itu, anak TK dan PAUD meski saat ini mengikuti kegiatan manasik haji, masih sangat jauh dari kebutuhan. Usianya yang masih terlalu dini, tidak mungkin bisa menyerap secara utuh dengan kegiatan tersebut. "Jadi ini merupakan pemborosan anggaran dengan berselimut pada pendidikan dan keagamaan," ujarnya.
Dia mengeaskan, program yang tidak mengena terhadap kebutuhan masyarakat, seharusnya ditolak dan digantikan yang lebih menyentuh kepentingan masyarakat. Kalau alokasi anggarannya untuk pendidikan, maka alokasikan untuk kebutuhan pendidikan yang lebih penting.
"Jadi jangan disetujui begitu saja. Daripada mengadakan manasik haji untuk anak PAUD dan TK. Lebih baik dialokasikan untuk insentif gurunya. Agar kesejahteraan mereka lebih terjamin," ujarnya.
Karena, tambah Yarhadi, guru merupakan profesi yang sangat mulia, penting untuk kemajuan sebuah daerah. Umumnya kemajuan bangsa. "Tidak mudah untuk mencari guru yang rela mengorbankan tenaga dan pikirannya untuk dunia pendidikan. Karena dilain sisi, para karyawan mendapatkan upah yang cukup tinggi atas pekerjaan mereka," paparnya.
Sementara Ketua Panitia Manasik Haji PAUD TK wilayah IV, Waya Karmila, S.Pd, membenarkan kegiatan tersebut menggunakan anggaran pemerintah daerah. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan, yang sudah berjalan beberapa tahun. "Pesertanya 527 orang. Anggarannya dari pemda. Tujuan kegiatan ini untuk mendidik anak-anak, dan pembentukan mental anak. Termasuk menjadi ajang silaturahmi," ujar Waya, yang tidak merincikan anggaran yang digunakan.
Dikutip dari Radar Karawang.