Minggu, 25 September 2016

Manasik Haji,pemborosan anggaran


KOTABARU, RAKA - Kegiatan manasik haji Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) wilayah IV yang meliputi Kotabaru, Cikampek, Jatisari, Tirtamulya, Banyusari dan Purwasari menuai kritik. Kegiatan tersebut dinilai membuang-buang anggaran.
"Semua kegiatan atau program harus jelas bagaimana outputnya. Saya rasa ini tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan anak," tegas pemerhati pendidikan Yarhadi kepada Radar Karawang, Kamis (22/9).
Terlebih kegiatan tersebut menggunakan anggaran pemerintah. Padahal masih banyak yang lebih prioritas jika dibandingkan kegiatan manasik haji, yang hanya dikumpulkan dan keliling-keliling lapangan dengan miniatur Tanah Haram. Kalau untuk mengenal Tanah Haram, atau untuk mengenal bagaimana cara melakukan manasik haji, sebenarnya cukup dengan melakukan peragaan secara visual, atau gambar yang disampaikan oleh para guru TK dan PAUD.  "Pemerintah harus tahu mana yang menjadi skala prioritas. Masih banyak sekolah yang rusak. Masih banyak fasilitas umum yang belum teranggarkan," ujarnya.
Disamping itu, anak TK dan PAUD meski saat ini mengikuti kegiatan manasik haji, masih sangat jauh dari kebutuhan. Usianya yang masih terlalu dini, tidak mungkin bisa menyerap secara utuh dengan kegiatan tersebut. "Jadi ini merupakan pemborosan anggaran dengan berselimut pada pendidikan dan keagamaan," ujarnya.
Dia mengeaskan, program yang tidak mengena terhadap kebutuhan masyarakat, seharusnya ditolak dan digantikan yang lebih menyentuh kepentingan masyarakat. Kalau alokasi anggarannya untuk pendidikan, maka alokasikan untuk kebutuhan pendidikan yang lebih penting.
"Jadi jangan disetujui begitu saja. Daripada mengadakan manasik haji untuk anak PAUD dan TK. Lebih baik dialokasikan untuk insentif gurunya. Agar kesejahteraan mereka lebih terjamin," ujarnya.
Karena, tambah Yarhadi, guru merupakan profesi yang sangat mulia, penting untuk kemajuan sebuah daerah. Umumnya kemajuan bangsa. "Tidak mudah untuk mencari guru yang rela mengorbankan tenaga dan pikirannya untuk dunia pendidikan. Karena dilain sisi, para karyawan mendapatkan upah yang cukup tinggi atas pekerjaan mereka," paparnya.
Sementara Ketua Panitia Manasik Haji PAUD TK wilayah IV, Waya Karmila, S.Pd, membenarkan kegiatan tersebut menggunakan anggaran pemerintah daerah. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan, yang sudah berjalan beberapa tahun. "Pesertanya 527 orang. Anggarannya dari pemda. Tujuan kegiatan ini untuk mendidik anak-anak, dan pembentukan mental anak. Termasuk menjadi ajang silaturahmi," ujar Waya, yang tidak merincikan anggaran yang digunakan.
Dikutip dari Radar Karawang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar